contoh unit |
Rabu, 22 April 2009
Air dan Cara Pengolahan Air
Bumi merupakan satu-satunya
planet yang memiliki berbagai jenis kehidupan karenanya bumi disebut sebagai
planet air. Faktor pendukung kehidupan yang sangat penting bagi makhluk hidup
di bumi, salah satunya adalah ketersediaan air. Sekitar 98% air dipermukaan
bumi merupakan air laut, dan 2% diantaranya berupa air tawar. Dari semua air
tawar 68,7% diantaranya membentuk es yang membeku di kutub, 30,1% berada
dibawah tanah, dan 0,9% berada di permukaan bumi. Dari 0,9% tersebut, 87%-nya
berada di danau dan 11% berupa air payau dan sisanya 2% berupa sungai.
Ketersediaan air yang sangat
terbatas justru kian hari kian menurun ketersediaanya, hal ini disebabkan oleh
besarnya jumlah penduduk, besarnya tingkat pencemaran dan kurang bijaknya
manusia dalam mengeksplorasi sumber air. Pencemaran air tanah tidak hanya di
sebabkan oleh limbah industri tetapi juga oleh limbah domestic (kegiatan rumah
tangga).
Air memiliki sifat yang mudah
larut dan melarutkan, dan selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat
tidak terlarut serta mengandung mikroorganisme atau jasad renik. Apabila
kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme yang terdapat di dalam air
melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu. Air yang
terganggu kualitasnya dikatakan sebagai air yang tercemar. Untuk dapat
digunakan kembali, air tercemar harus memalui proses pengolahan yang baik
sehingga dapat menjadi air bersih. Saat ini pengolahan air dapat dilakukan
dengan cara kimia maupun teknologi membrane seperti Ultrafiltration (UF) dan
Reverse osmosis (RO).
Air bersih yang dapat dikonsumsi
membutuhkan syarat yang ketat yang meliputi empat aspek, yaitu :
(1) Persyaratan biologis,
(2) persyaratan kimia,
(3) persyaratan fisik,
(4) persyaratan radiologis.
Beberapa daerah di
Indonesia saat ini mengalami krisis air bersih, bahkan di beberapa wilayah
masyarakat menggunakan air yang tidak memenuhi standar baku mutu. Seperti
diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Puwo Nugroho, secara global satu dari
empat orang di dunia kekurangan air minum, dan satu dari tiga orang tidak dapat
sanitasi layak. Diperkirakan dua per tiga penduduk dunia akan kekurangan air
pada tahun 2050. (sindonews.com; 31-8-2012)
Kepala Badan Pendukung
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum, Mohammad
Rachmat Karnadi, mengatakan tingkat akses masyarakat Indonesia terhadap air
minum secara nasional masih rendah. “Sampai saat ini baru mencapai 47,71
persen, padahal target MDGs tahun 2015 sebesar 68,87 %,” (Tempo, Rabu, 16 Oktober
2013.)
Hal inilah yang mendorong kami
untuk memberikan alternatif pemecahan masalah bagi pemenuhan air bersih untuk
keperluan masyarakat, industri, pengelola gedung, mall, rumah sakit, hotel dan
berbagai keperluan lain, melalui penerapan teknologi tepat guna. Teknologi yang
kami usung adalah teknologi pengolahan air yang mengadopsi teknologi membran
ultrafiltrasi (UF) dan reverse osmosis (RO). Kami mendisain dan membangun paket
unit ultrafiltrasi dan unit reverse osmosis.
Untuk pengolahan dan purifikasi
air yang berkualitas, kita dapat mengkombinasikan teknologi ultrafiltrasi dan
reverse osmosis. Hubungi kami di 082128076793 (tidak SMS)
Langganan:
Postingan (Atom)